portalutama.com – JAKARTA, Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (8/2/2023), ditutup menguat 35 point menjadi Rp15.117 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah dipengaruhi sentimen positif pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,61 persen year on year (YoY) mendongkrak kenaikan rupiah terhadap dolar AS.
“Hal tersebut sesuai dengan prediksi pemerintah lantaran ekonomi Indonesia tumbuh kuat sepanjang 2022,” ujar Ibrahim dalam rilis hariannya, Rabu (8/2/2023).
Kendati demikian, ada risiko perlambatan ekonomi bagi Indonesia ke depannya. Hal tersebut sejalan dengan menurunnya harga komoditas dan energi, ekspor diperkirakan melambat dalam beberapa bulan ke depan.
“Tak terkecuali pertumbuhan investasi juga ikut melambat. Melambatnya investasi di Indonesia akibat kenaikan suku bunga,” ujar Ibrahim.
Dengan demikian, lanjutnya, risiko perlambatan ekonomi tahun 2023 akan terjadi, namun bukan resesi. Situasi ekonomi Indonesia juga diperkirakan tak seburuk yang banyak dibicarakan, karena kontribusi ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 25 persen. Sementara ekonomi akan tumbuh 4,5 sampai 5 persen.
“Akibatnya, dampak negatif global terhadap perekonomian Indonesia akan terbatas. Tahun 2023 bukanlah tahun yang mudah, namun probabilitas Indonesia mengalami resesi relatif kecil,” ungkap Ibrahim.
Untuk perdagangan besok, Kamis (9/2/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bergerak berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.080-Rp15.150.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News