portalutama.com – JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi terus menguat, khususnya di Jawa, Sulawesi, serta Maluku, dan Papua, sepanjang 2022. Namun demikian, struktur ekonomi Indonesia masih terpusat di Jawa dan Sumatera.
“Kalau dilihat dari struktur ekonomi Indonesia, secara spasial masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS pada Senin (06/02/2023).
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sebesar 5,31% pada tahun 2022 dengan kontribusi hingga 56,48% ke pertumbuhan ekonomi nasional. Jika dirinci pertumbuhan ekonomi setiap provinsi di Pulau Jawa yaitu Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,48%, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,35%, Provinsi Jawa sebesar Barat 1,25%, Provinsi Jawa sebesar Tengah 0,80%, Provinsi Banten sebesar 0,35%, dan Provinsi DI sebesar Yogyakarta 0,08%.
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera sebesar 4,69% dengan kontribusi sebesar 22,04% ke pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan rincian Provinsi Sumatra Utara sebesar sebesar 1,09%, Provinsi Riau sebesar 0,97%, Provinsi Sumatra Selatan sebesar 0,72%, Provinsi Lampung sebesar 0,44%, Provinsi Kep. Riau sebesar 0,39%, Provinsi Jambi sebesar 0,33%, Provinsi Sumatra Barat sebesar 0,32%, Provinsi Aceh sebesar 0,24%, Provinsi Kep. Bangka Belitung sebesar 0,10%, dan Provinsi Bengkulu sebesar 0,09%. “Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra,” imbuh Margo.
Pertumbuan ekonomi di Pulau Sulawesi mencapai 7,05% dengan kontribusi 7,03% ke pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022. Bila dirinci pertumbuhan ekonomi setiap provinsi di Pulau Sulawesi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 3,05%, Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 2,35%, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,72%, Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,67%, Provinsi Gorontalo sebesar 0,16%, dan Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0,10%.
“Pertumbuhan tertinggi terjadi di kelompok provinsi Pulau Sulawesi sebesar 7,05%,” kata Margo.
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan sebesar 4,94% dengan kontribusi 9,23% ke pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan rincian Provinsi Kalimantan Timur sebesar 2,34%, Provinsi Kalimantan Barat sebesar 0,77%, Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 0,75%, Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 0,71%, dan Provinsi Kalimantan Utara sebesar 0,36%.
Pertumbuhan ekonomi di Bali Nusa Tenggara sebesar 5,08% dan sumbangan ke pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,72%. Dengan rincian Provinsi Bali sebesar 2,25%, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,14%, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,70%.
“Kinerja perekonomian Bali dan Nusa Tenggara didorong oleh kembali positifnya kinerja perekonomian Bali. Sebelumnya Bali sempat kontraksi di tahun 2021 sebesar 2,08%,” kata Margo.
Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua mencapai 8,65% dengan sumbangan 2,5% ke pertumbuhan ekonomi tahun 2022. Bila dirinci maka pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua sebesar 5%. Provinsi Maluku Utara sebesar 2,64%, Provinsi Maluku sebesar 0,57%, dan Provinsi Papua Barat sebesar 0,43%.